Friday, September 16, 2011

Shock of Korean Pop Culture & Trend of Plastic Surgery

Wadeuuuhhh....... saya mengalami shock pop culture setelah menerima sms aktifasi Iring dari Indosat untuk penyanyi Kim Hyun Joong.

sumber foto : anisa-mardatillah.blogspot.com

Berhubung saya tidak familiar dengan nama tersebut, iseng saya googling picture dan mendapati ternyata Kim Hyun Joong itu adalah artis pria dari Korea, yang sebenarnya sudah cukup dikenal di Indonesia bagi para pencinta Korean Wave terutama setelah salah satu serialnya ditayangkan di Indosiar.

Yang mengagetkan bagi saya adalah Kim Hyun Joong ini adalah pria yang cantik. Langsung ngenes rasanya, kok bukannya ganteng malah cantik sih. Mungkin saya merasa terintimidasi kecantikannya kali ya, yang notabene harusnya predikat tersebut disandang oleh perempuan T_T

Tapi apa mau dikata, sekarang kan sudah lazim dengan trend pria metroseksual.

Sungguh, saya tidak menganggap hal ini adalah salah atau anomali sosial karena setiap orang berhak tampil maksimal dan indah. Saya tidak menyalahkan sang artis, mungkin dia melakukannya karena tuntutan pekerjaan dan berusaha setotal mungkin menjalankan profesinya. Untuk ini saya acungkan jempol.

Namun kemudian yang menjadi perhatian saya setelah membaca artikel mengenai artis2 di korea sana, adalah hal yang lazim bagi sebagian besar penduduk Korea melakukan operasi plastik untuk mempercantik diri, bahkan sudah dimulai dari usia pubertas. Faktanya, biaya operasi plastik di negeri ini cukup murah dibandingkan negara-negara lainnya dengan teknologi mutakhir dan hasil yang terlihat natural. Bahkan klinik kecantikan untuk melakukan operasi plastik menjamur dimana-mana khususnya di kota-kota besar. Asumsi saya mungkin jumlahnya hampir sama dengan salon kali ya :p.

Dengan booming-nya popularitas artis-artis korea yang terlihat sempurna bagi mereka secara penampilan, hal ini menjadi inspirasi baru bagi masyarakat muda disana untuk menjadi serupa atau mirip dengan idolanya. Di benak saya, terpikir mungkin mereka segitu ingin dekatnya dengan sang idola jadi ingin menjadi Pop Idolnya, apalagi jika selintas melihat kehidupan sang idola sepertinya menyenangkan menjadi artis, dan mana tahu punya kesempatan menjadi tenar jika permak penampilan.

Benak saya tidak henti-hentinya berpikir, apakah mereka tidak berpikir dampaknya di kemudian hari. Jika mereka mereka menikah dan memiliki keturunan, sang anak yang berada di usia dini akan bertanya2 mengapa dirinya tidak mirip dengan orang tuanya. Lalu siapa saya????? Hal ini pasti berpengaruh pada pembentukan konsep diri si anak di kemudian hari. Bahwa menjadi fake lebih baik daripada natural. Tidak ingatkah bahwa mau dirubah seperti apapun, yang nampak berbeda hanya casing-nya (penampilan luar) saja tidak mempengaruhi susunan genetik dalam proses pembuahan dan pembelahan sel yang menjadikan kita seseorang di dunia.

Selain itu, usia manusia itu tidak konstan. Mind & Mental age bisa berhenti pada suatu titik yang kita inginkan namun tidak dengan chronological age. Akan ada masa-nya struktur kulit kita berubah mengikuti pertambahan usia sehingga lagi-lagi harus dilakukan operasi plastik karena takut terlihat tua dan tidak dipandang oleh orang lain. Tindakan ini kemudian menjadi tidak berujung yang bisa mengarah pada perilaku yang obsesif. 

So finally, it will be a never ending story. Sigh..... 

Thursday, September 15, 2011

I am here

A newbie nih. Welcome to myself...........

Sebenarnya saya bukan orang yang hobi menulis. Karena saya terlalu malas untuk memadu padankan kata-kata menjadi kalimat sehingga layak dipublish dan dibaca. Tetapi sering kali saya menemui situasi dimana ingin mengungkapkan sesuatu tetapi wadahnya kurang tepat karena takut menyinggung orang lain. So, dengan keterbatasan penulisan saya mari kita mulai saja blog untuk curcol pribadi ini. This blog totally for myself untuk mengkatarsiskan pikiran dan perasaan saya pada suatu waktu terhadap sebuah kondisi. Classy but true.....